Mengenal Filosofi Motif Batik Kawung
Batik merupakan salah satu kesenian khas Indonesia yang sudah turun temurun dan menjadi salah satu ciri khas Indonesia. Seiring dengan perkembangan jaman, batik pun juga mengalami perkembangan yang sangat pesat baik dari desain, motif maupun proses pembuatan batik itu sendiri.
Dari sekian banyak motif batik, motif Kawung menjadi salah satu motif yang cukup populer di masyarakat dengan berbagai jenis motif, desain maupun kombinasinya. Jenis motif batik kawung memang bermacam-macam, diantaranya adalah Kawung Picis, Kawung Bribil, Kawung Sen dan Kawung Kemplong.
Sementara dari sisi desainnya, Batik Kawung terbagi menjadi Kawung Beton, Kawung Cacah Gori, Kawung Geger, Kawung Kopi, Kawung Sekar Ageng, dan juga Kawung Semar.
Meskipun terkesan sederhana, faktanya motif Kawung memiliki filosofi yang adiluhung alias mendalam. Keindahan motif batik kawung terletak pada keindahan visual yang tampak dari harmoni bentuk dan warna dan juga keindahan yang hadir ke dalam jiwa melalui filosofi ornamen-ornamen yang memiliki arti tersendiri sehingga menghasilkan rasa indah.
Filosofi Batik Kawung
Filosofi Batik Kawung sangat kompleks dan tidak hanya satu makna saja. Benar saja, Pada setiap motif dan warna bahkan hingga nama dan fungsi batik kawung pun memiliki makna tersendiri.
Jika berdasarkan desain dan variasinya, batik kawung memiliki empat bentuk elips yang mengelilingi satu pusat yang digambarkan sebagai empat sumber tenaga alam atau empat sumber mata angin. Empat sumber mata angin tersebut memiliki makna berikut:
Timur: Tempat terbitnya matahari dimaknai sebagai sumber kehidupan.
Utara: Digambarkan sebagai gunung yakni tempat tinggal para dewa, tempat roh/kematian.
Barat: Sebagai tempat terbenamnya matahari dimaknai sebagai turunnya keberuntungan.
Selatan: Sebagai Zenit atau puncak segalanya.
Warna yang digunakan pada batik kawung pun memiliki makna. Ada tiga warna dasar yakni coklat, putih, hitam/biru, namun pada prinsipnya makna warna pada batik kawung adalah sebagai berikut.
1. Warna Putih: Melambangkan kejujuran (mutmainah) dari arah timur.
2. Warna Hitam: Melambangkan amarah (lauwamah) dari arah utara.
3. Warna Kuning: Melambangkan budi baik (supiah) dari arah barat.
4. Warna Merah: Melambangkan pemarah dari arah selatan.
Selain pengertian di atas, warna batik juga dipercaya memiliki makna lain. Warna merah dimaknai sebagai berani atau semangat kerja tinggi. Warna putih melambangkan kesucian. Warna hitam mengambarkan ketenangan, keteguhan, damai, dan Warna kuning sebagai penerang.
Sedangkan dari bentuk motifnya, Batik Kawung memiliki makna sebagai berikut.
1. Motif batik kawung melambangkan hati yang bersih.
2. Empat bulatan lonjong dengan titik pusat di tengah melambangkan persatuan seluruh rakyat dan bangsa.
3. Motif batik kawung mengandung pesan agar seorang manusia menjadikan dirinya unggul dan menjadikan hidupnya menjadi bermakna.
4. Selain itu, motif ini memberikan makna bahwa setiap manusia dapat berguna bagi siapa saja dalam kehidupannya, baik itu bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Motif batik kawung sangat terbuka untuk pengembangan, kombinasi maupun modifikasi warna dan motifnya. Jika Anda tertarik untuk memasukkan motif batik kawung pada batik identitas institusi Anda, Anda bisa menghubungi Wiramada Batik untuk mulai berkonsultasi dan mewujudkan mimpi Anda. Anda bisa melihat portofolio motif batik yang pernah kami buat.
Kami siap mewujudkan ide Anda menjadi kenyataan, sesuai dengan tagline kami, Ada Ide Jadi Karya! Semoga bermanfaat.